Sulaman dilakukan dengan menjahitkan benang sulaman atau benang emas pada kain dasar yang dipola. Kain dasar dijepit kencang pada suatu bingkai yang terbuat dari sejenis kayu tipis yang terdiri dari dua buah lingkaran. Lingkaran pertama diletakkan di bagian dalam dan lingkaran kedua dibagian luar. Pada sambungan lingkaran dipasang sekrup yang dinamakan dengan "ram" (berfungsi seperti pembidang). Kain yang akan disulam direntangkan pada lingkaran tadi, dijepit diantara dua lingkaran (diantara ram) dan dikencangkan dengan memutar skrup. Setelah kain renggang, dimulailah menjahit motif pada kain melalui tangan-tangan terampil. Dapat pula penjahitan dilakukan dengan mesin jahit dan ini sudah menjadi bordir.
Saat ini sesuai dengan perkembangan zaman pekerjaan pembuatan bordir telah menggunakan teknologi yang modern. Tahap pekerjaannya secara garis besar dapat dibagi menjadi delapan bagian, dari mulai penyediaan bahan dan alat-alat samapai menjadi karya bordir. Tahap-tahap tersebut adalah :
- Menyediakan dan menyiapkan alat-alat (bahan-bahan) yang diperlukan untuk membordir.
- Menyiapkan dan membuat desain motif untuk diaplikasi bordir (bisa dibuat dahulu pada kertas kalkir)
- Memindahkan atau menjiplak desain motif pada medium (kain) yang hendak dibordir.
- Memasang kain yang sudah diberi motif pada ring (pembidangan)
- Memilih, menentukan, memasang benang sulam atau bordir pada mesin.
- Memeriksa dan menggerakkan mesin yang hendak kita pakai untuk menyulam/bordir.
- Membuat sulaman atau bordir dengan berbagai teknik(jenis sulam/bordir) disesuaikan dengan media (kain) yang disulam ayau bordir.
- Menyelesaikan pekerjaan akhir :
- Membuat rancangan dengan alat solder.
- Membersihkan sisa-sisa benang sulam atau bordir yang melekat di balik permukaan kain.
- Merendam, menjemur, dan menyetrika hasil sulaman atau bordir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar